Jika mendengar kata Diferensiasi, maka yang teringat adalah istilah different, yang artinya berbeda. Maka, istilah pembelajaran berdiferensiasi ini juga, bagi orang awam pasti dihubungkan dengan pembelajaran yang berbeda. Namun, pertanyaannya, apakah yang berbeda?
Hal ini pun yang terpikirkan oleh saya, pada
saat mulai mempelajari tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Namun, lebih jauh
dari itu, konsep pembelajaran berdiferensiasi ternyata bermakna lebih dalam
lagi, dan mampu memberikan pencerahan dan pemahaman berbeda bagi saya.
Dari modul 2.1 yang saya pelajari pada Program
Pendidikan Guru Penggerak, pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian
keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan
belajar murid, dimana keputusan-keputusan tersebut adalah :
- Adanya tujuan
pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, bagi guru maupun murid.
- Bagaimana guru
merespon kebutuhan belajar murid
- Menciptakan lingkungan
belajar yang “mengundang” murid untuk belajar
- Manajemen kelas yang
efektif
- Penilaian
berkelanjutan
Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa ada 3
(tiga) kategori kebutuhan belajar murid, yaitu : 1) Kesiapan belajar; 2) Minat
murid; dan Profil belajar murid. Ketiga kategori ini pada akhirnya menjadi
kunci dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, yang sesuai dengan kebutuhan
belajar murid.
Hal ini terjadi, karena dengan memenuhi
kebutuhan belajar murid, guru mampu mengatur dan mengelola kelas, mana yang harus
mendapatkan pendampingan intensif, mana yang dapat dilepas mandiri, mana yang
membutuhkan penjelasan berupa gambar, berupa praktik langsung, ataupun
penjelasan dalam bentuk audio.
Segala usaha tersebut, pada akhirnya mampu memaksimalkan
layanan pembelajaran, karena berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Hal ini
juga sejalan dengan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengenai tugas guru
sebagai penuntun segala kodrat, yang memenuhi kodrat alam setiap murid,
memahami berbagai keunikan, potensi dan kekuatan setiap murid, dan mengoptimalkannya
dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
Hal ini juga sejalan dengan nilai dan peran
guru penggerak, yang mengutamakan pembelajaran yang berpusat pada murid,
sehingga dengan memahami kebutuhan mereka, guru akan berupaya untuk memenuhi
layanan apa yang mampu memaksimalkan perkembangan potensi mereka, dan akhirnya dapat
mewujudkan murid yang selamat dan bahagia.
0 komentar:
Posting Komentar