RSS

INTISARI MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

             Jika mendengar kata Diferensiasi, maka yang teringat adalah istilah different, yang artinya berbeda. Maka, istilah pembelajaran berdiferensiasi ini juga, bagi orang awam pasti dihubungkan dengan pembelajaran yang berbeda. Namun, pertanyaannya, apakah yang berbeda?

Hal ini pun yang terpikirkan oleh saya, pada saat mulai mempelajari tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Namun, lebih jauh dari itu, konsep pembelajaran berdiferensiasi ternyata bermakna lebih dalam lagi, dan mampu memberikan pencerahan dan pemahaman berbeda bagi saya.

Dari modul 2.1 yang saya pelajari pada Program Pendidikan Guru Penggerak, pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan belajar murid, dimana keputusan-keputusan tersebut adalah :

  1. Adanya tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, bagi guru maupun murid.
  2. Bagaimana guru merespon kebutuhan belajar murid
  3. Menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang” murid untuk belajar
  4. Manajemen kelas yang efektif
  5. Penilaian berkelanjutan

Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa ada 3 (tiga) kategori kebutuhan belajar murid, yaitu : 1) Kesiapan belajar; 2) Minat murid; dan Profil belajar murid. Ketiga kategori ini pada akhirnya menjadi kunci dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, yang sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

Hal ini terjadi, karena dengan memenuhi kebutuhan belajar murid, guru mampu mengatur dan mengelola kelas, mana yang harus mendapatkan pendampingan intensif, mana yang dapat dilepas mandiri, mana yang membutuhkan penjelasan berupa gambar, berupa praktik langsung, ataupun penjelasan dalam bentuk audio.

Segala usaha tersebut, pada akhirnya mampu memaksimalkan layanan pembelajaran, karena berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Hal ini juga sejalan dengan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengenai tugas guru sebagai penuntun segala kodrat, yang memenuhi kodrat alam setiap murid, memahami berbagai keunikan, potensi dan kekuatan setiap murid, dan mengoptimalkannya dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.

Hal ini juga sejalan dengan nilai dan peran guru penggerak, yang mengutamakan pembelajaran yang berpusat pada murid, sehingga dengan memahami kebutuhan mereka, guru akan berupaya untuk memenuhi layanan apa yang mampu memaksimalkan perkembangan potensi mereka, dan akhirnya dapat mewujudkan murid yang selamat dan bahagia.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar